KROMOTOGRAFI
1. PENGERTIAN KROMATOGRAFI
Kromatografi
adalah suatu teknik pemisahan molekul berdasarkan perbedaan pola pergerakan antara fase gerak dan
fase diam untuk memisahkan komponen (berupa molekul) yang berada pada larutan.
Molekul yang terlarut dalam fase gerak, akan melewati kolom yang merupakan fase
diam. Molekul yang memiliki ikatan yang kuat dengan kolom akan cenderung
bergerak lebih lambat dibanding molekul yang berikatan lemah. Dengan ini,
berbagai macam tipe molekul dapat dipisahkan berdasarkan pergerakan pada kolom.
Kromatografi
dapat dibedakan atas berbagai macam tergantung pada pengelompokannya. Contoh pada mekanisme
pemisahannya
kromatografi dibedakan menjadi berdasarkan pada alat yang digunakan kromatografi
dibedakan atas :
a. kromatografi
lapis tipis
b.
kromatografi penukar ion
c.
Kromatografi Penyaringan Gel
d.
Kromatografi Elektroforesis
e.
Kromatografi kertas
f. kromatografi
gas
Macam-macam
kromatografi :
a. Kromatografi Lapis Tipis
Yaitu kromatografi yang menggunakan
lempeng gelas atau alumunium yang dilapisi dengan lapisan tipis alumina, silika
gel, atau bahan serbuk lainnya. Kromatografi lapis tipis pada umumnya dijadikan
metode pilihan pertama pada pemisahan dengan kromatografi.

b.
Kromotografi penikar ion
Kromatografi
penukar ion menggunakan bahan penukar ion sebagai fasa diam dan telah berhasil
digunakan untuk analisis kation, anion dan ion organik.
c.
Kromatografi Penyaringan Gel
Kromotografi
penyaringan gel merupakan proses pemisahan dengan gel yang terdiri dari
modifikasi dekstran-molekul polisakarida linier yang mempunyai ikatan silang.
Bahan ini dapat menyerap air dan membentuk susunan seperti saringan yang dapat
memisahkan molekul-molekul berdasarkan ukurannya. Molekul dengan berat antara
100 sampai beberapa juta dapat dipekatkan dan dipisahkan. Kromatografi permeasi
gel merupakan teknik serupa yang menggunakan polistirena yang berguna untuk
pemisahan polimer.
d. Kromotografi Elektroforesis
Kromotografi
Elektroforesis merupakan kromatografi yang diberi medan listrik disisinya dan
tegak lurus aliran fasa gerak. Senyawa bermuatan positif akan menuju ke katode
dan anion menuju ke anoda.
Sedangkan kecepatan gerak tergantung
pada besarnya muatan.
a.
Kromotografi Kertas
Kromatografi kertas merupakan salah satu metode pemisahan
berdasarkan distribusi suatu senyawa pada dua fasa yaitu fasa diam dan fasa
gerak. Pemisahan sederhana suatu campuran senyawa dapat dilakukan dengan
kromatografi kertas, prosesnya dikenal sebagai analisis kapiler dimana lembaran
kertas berfungsi sebagai pengganti kolom. Kromatografi kertas adalah salah satu
pengembangan dari kromatografi partisi yang menggunakan kertas sebagai padatan
pendukung fasa diam. Oleh karena itu disebut kromatografi kertas. Sebagai fasa
diam adalah air yang teradsorpsi pada kertas dan sebagai larutan pengembang
biasanya pelarut organik yang telah dijenuhkan dengan air. Dalam kromatografi
kertas fasa diam didukung oleh suatu zat padat berupa bubuk selulosa. Fasa diam
merupakan zat cair yaitu molekul H2O yang teradsorpsi dalam selulosa kertas.
Fasa
gerak berupa campuran pelarut yang akan mendorong senyawa untuk bergerak
disepanjang kolom kapiler. Analisis kualitatif menggunakan kromatografi kertas
dilakukan dengan cara membandingkan harga relative response factor (Rf). Nilai
Rf identik dengan time retention (tR) atau volume retention (VR).
Nilai Rf dapat ditentukan dengan cara:
Nilai Rf dapat ditentukan dengan cara:
Rf = jarak yang ditempuh noda jarak
yang ditempuh pelarut. Harga Rf zat baku dapat diidentifikasikan komponen
campuran, karena harga besaran ini bersifat khas untuk setiap zat asal
digunakan jenis pengembang yang sama. Kadang-kadang pemisahan dalam satu arah
belum memberikan hasil yang memuaskan. Untuk mendapatkan hasil yang lebih baik,
dapat dipakai cara kromatografi kertas dua dimensi, yang mana letak kertas
diubah sehingga arah pemisahan juga berubah. Secara umum kromatografi kertas
dilakukan dengan menotolkan larutan yang berisi sejumlah komponen pada jarak
0,5 sampai 1cm dari tepi kertas.
Setelah
penetesan larutan pada kertas, maka bagian bawah kertas dicelupkan dalam
larutan pengambang(developing solution). Larutan ini umumnya terdiri atas
campuran beberapa pelarut organik yang telah dijenuhkan dengan air. Sistem ini
akan terserap oleh kertas dan sebagai akibat dari gaya kapiler akan merambat
sepanjang kertas tersebut. Rambatan ini dapat diusahakan dalam modus naik atau
menurun. Selama proses pemisahan dilakukan, sistem secara keseluruhannya
disimpan dalam tempat tertutup, ruang didalamnya telah jenuh dengan uap sistem
pelarut ini.
b. Kromotografi Gas
Kromatografi gas termasuk dalam salah satu alat analisa (analisa kualitatif dan analisa Ckuantitatif), kromatografi gas dijajarkan sebagai cara analisa yang dapat digunakan untuk menganalisa senyawa-senyawa organic. Kita telah mengetahui bahwa ada dua jenis kromatografi gas, yatiu kromatografi gas padat (KGP), dan kromatografi gas cair (KGC).
Kromatografi gas termasuk dalam salah satu alat analisa (analisa kualitatif dan analisa Ckuantitatif), kromatografi gas dijajarkan sebagai cara analisa yang dapat digunakan untuk menganalisa senyawa-senyawa organic. Kita telah mengetahui bahwa ada dua jenis kromatografi gas, yatiu kromatografi gas padat (KGP), dan kromatografi gas cair (KGC).
Dalam
kedua hal ini sebagai fasa bergerak adalah gas (hingga keduanya disebut
kromatografi gas), tetapi fasa diamnya berbeda. Meskipun kedua cara tersebut mempunyai
banya persamaan. Perbedaan antara kedunya hanya tentang cara kerja. Campuran
gas dapat dipisahkan dengan kromatografi gas. Fasa stationer dapat berupa
padatan (kromatografi gas-padat) atau cairan (kromatografi gas-cair). Umumnya, untuk kromatografi
gas-padat, sejumlah kecil padatan inert misalnya karbon teraktivasi, alumina
teraktivasi, silika gel atau saringan molekular diisikan ke dalam tabung logam
gulung yang panjang (2-10 m) dan tipis. Fasa mobil adalah gas semacam hidrogen,
nitrogen atau argon dan disebut gas pembawa. Pemisahan gas bertitik didih
rendah seperti oksigen, karbon monoksida dan karbon dioksida dimungkinkan
dengan teknik ini. kasus kromatografi
gas-cair, ester seperti ftalil dodesilsulfat yang diadsorbsi di permukaan
alumina teraktivasi, silika gel atau penyaring molekular, digunakan sebagai
fasa diam dan diisikan ke dalam kolom.
Campuran
senyawa yang mudah menguap dicampur dengan gas pembawa disuntikkan ke dalam
kolom, dan setiap senyawa akan dipartisi antara fasa gas (mobil) dan fasa cair
(diam) mengikuti hukum partisi. Senyawa yang kurang larut dalam fasa diam akan
keluar lebih dahulu. Metoda ini khususnya sangat baik untuk analisis senyawa
organik yang mudah menguap seperti hidrokarbon dan ester. Analisis minyak
mentah dan minyak atsiri dalam buah telah dengan sukses dilakukan dengan teknik
ini.
Efisiensi pemisahan ditentukan dengan besarnya interaksi
antara sampel dan cairannya. Disarankan untuk mencoba fasa cair standar yang
diketahui efektif untuk berbagai senyawa. Berdasarkan hasil ini, cairan yang
lebih khusus kemudian dapat dipilih. Metoda deteksinya, akan mempengaruhi
kesensitifan teknik ini. Metoda yang dipilih akan bergantung apakah tujuannya
analis atau preparatif. HPLC (high precision liquid chromatography atau high performance
liquid chromatography).
Akhir-akhir
ini, untuk pemurnian (misalnya untuk keperluan sintesis) senyawa organik skala
besar, HPLC (high precision liquid chromatography atau high performance liquid
chromatography) secara ekstensif digunakan. Bila zat melarut dengan pelarut
yang cocok, zat tersebut dapat dianalisis. Ciri teknik ini adalah penggunaan
tekanan tinggi untuk mengirim fasa mobil kedalam kolom. Dengan memberikan
tekanan tinggi, laju dan efisiensi pemisahan dapat ditingkatkan dengan besar.
Silika
gel atau oktadesilsilan yang terikat pada silika gel digunakan sebagai fasa
stationer. Fasa stationer cair tidak populer. Kolom yang digunakan untuk HPLC
lebih pendek daripada kolom yang digunakan untuk kromatografi gas. Sebagian
besar kolom lebih pendek dari 1 m.
v
Prinsip Kerja
Kromatografi Gas
Kromatografi gas
atau yang biasa disebut carrier gas digunakan untuk
membawa sample melewati lapisan (bed) material. Karena gas yang bergerak,
maka disebut mobile phase (fasa bergerak), sebaliknya lapisan material
yang diam disebut stationary phase (fasa diam).
Cara kerja dari
kromatografi gas adalah gas pembawa lewat melalui satu sisi detektor kemudian
memasuki kolom. Di dekat kolom ada suatu alat di mana sampel – sampel bisa
dimasukkan ke dalam gas pembawa ( tempat injeksi). Sampel – sampel tersebut
dapat berupa gas atau cairan yang volatil (mudah menguap). Lubang injeksi
dipanaskan agar sampel teruapkan dengan cepat. Aliran gas selanjutnya menemui
kolom,kolom berisi suatu padatan halus dengan luas permukaan yang besar dan
relatif inert.
Sebelum diisi ke dalam kolom,
padatan tersebut diimpregnasi dengan cairan yang diinginkan yang berperan
sebagai fasa diam atau stasioner sesungguhnya, cairan ini harus stabil dan nonvolatil
pada temperatur kolom dan harus sesuai dengan pemisahan tertentu. Setelah
muncul dari kolom itu, aliran gas lewat melalui sisi lain detektor. Maka elusi
zat terlarut dari kolom mengatur ketidakseimbangan antara dua sisi detektor
yang direkam secara elektrik.
v Komponen Kromatografi Gas
Pada dasarnya
komponen penting pada yang harus ada pada setiap alat kromatografi gas adalah :
Fungsi gas pembawa adalah
mengangkut cuplikan dalam kolom ke detektor. Ini disebut pengatur atau
pengurang Drager. Drager bekerja baik pada 2,5 atm, dan mengalirkan massa
aliran dengan tetap. Tekanan lebih pada tempat masuk dari kolom diperlukan untuk
mengalirkan cuplikan masuk ke dalam kolom.
Ini disebabkan, kenyataan lubang
akhir dari kolom biasanya mempunyai tekanan atmosfir biasa. Juga oleh kenyataan
bahwa suhu kolom adalah tetap, yang diatur oleh thermostat, maka aliran gas
tetap yang masuk kolom akan tetap juga. Cuplikan dimasukkan ke dalam tempat
injeksi yang letaknya bisa di bagian atas atau di bagian depan instrumen
tergantung pada spesifikasi alat, menggunakan peyuntik atau injektor. Volume
injektor satandan untuk KG adalah 10 ml. Oleh karena produsen injektor
yang paling terkenal adalah Hamilton maka sering orang menyebut setiap injektor
sebagai injektor Hamilton.
Kolom GC terdiri
dari 3 bagian yaitu wadah luar yang terbuat dari logam (tembaga, baja tahan
karat, nikel),gelas atau plastik mislanya teflon dan isi kolom yang terdiri
dari padtan pendukung dan fasa cairan. Berdasarkan jenis kolom dibagi menjadi
dua tipe yaitu kolom paking (packed column) dan kolom kapiler (capilary
column).
Adapun
syarat padatan pendukung yang baik digunakan dalam pemisahan dengan KG yakni:
Berbeda
dengan alat analisis lainnya, detektor pada kromatografi gas pada umumnya lebih
beraneka ragam. Hal ini disebabkan detektor pada GC mendeteksi aliran bahan
kimia dan bukan berkas sinar seperti pada spektrofotometer. Beberapa
pertimbangan dalam merancang suatu detektor dapat dikemukan sebagai berikut :
v Jenis – jenis dari detektor :
Rekorder berfungsi sebagai pengubah sinyal dari detektor yang
diperkuat melalui elektrometer menjadi bentuk kromatogram. Dari kromatogram
yang diperoleh dapat dilakukan analisis kualitatif dan kuantitatif. Analisis
kualitatif dengan cara membandingkan waktu retensi sampel dengan standar.
Analisis kuantitatif dengan menghitung luas area maupun tinggi dari
kromatogram. Hasil rekorder adalah sebuah kromatogram berbentuk pik-pik dengan
pola yang sesuai dengan kondisi sampel dan jenis detektor yang digunakan.
v
Penerapan
Kromatografi Gas
Pengukuran kromatografi gas dapat dilakukan dalam dua mode
opersional Untuk mengidentifikasi tiap peak kromatografi gas dapat dilakukan
dengan berbagai metode analisis kualitatif. Analisis kuantitatif dengan
kromatografi gas dapat didasarkan pada tinggi peak diperoleh dengan membuat
base lines pada suatu peak dan mengukur tinggi garis tegak lerus yang
menghubungkan base line dengan peak. Area peak dapat memperhitungkan lebar peak
yang berbeda antara standar dan analit tidak masalah. Mempersiapkan sederet
larutan standar yang komposisinya sama dengan analit. Tipa larutan standar
diukur dengan kromatografi gas sehingga diperoleh kromatogram untuk tiap
larutan standar. Selanjutnya dipolot area peak atau tinggi peak sebagai fungsi
konsentrasi standar.
Metode ini untuk mengurangi kesalahan injeksi sampel.
Diperlukan elusi yang sempurna, semua komponen harus keluar dari kolom. Area
setiap peak yang muncul dihitung. Kemudian area peak dikoreksi terhadap respon
detector untuk jenis senyawa yang berbeda.
v
Waktu Retensi
Waktu yang digunakan oleh
senyawa tertentu untuk bergerak melalui kolom menuju ke detektor disebut sebagi
waktu retensi (RT). Waktu ini diukur berdasarkan waktu dari
saat sampel diinjeksikan pada titik dimana tampilan menunujukkan tinggi puncak
maksimum untuk senyawa itu.
v
Aplikasi Alat
Kromatografi Gas Pada Pemisahan
GC tampil menonjol dalam pekerjaan laboratorium pada
topik-topik yang sedang banyak diamati. Pendekatan umumnya melibatkan
pengekstrasian sampel untuk mengonsentrasikan analit dalam suatu pelarut
organik yang sesuai dengan pengkromatografian ekstrak tersebut.
v
Kelebihan Dan
Kekurangan Kromatografi Gas
1. Kelebihan Kromatografi Gas
a. Waktu
analisis yang singkat dan ketajaman pemisahan yang tinggi
b. Dapat
menggunakan kolom lebih panjang untuk menghasilkan efisiensi pemisahan yang
tinggi
c. Gas
mempunyai vikositas yang rendah
d. Kesetimbangan
partisi antara gas dan cairan berlangsung cepat sehingga analisis relatif cepat
dan sensitifitasnya tinggi
e. Pemakaian
fase cair memungkinkan kita memilih dari sejumlah fase diam yang sangat beragam
yang memisahkan hampir segala macam campuran.
2.
Kekurangan Kromatografi Gas
a. Teknik
kromatografi gas terbatas untuk zat yang mudah menguap
b. Kromatografi
gas tidak mudah dipakai untuk memisahkan campuran dalam jumlah besar. Pemisahan
pada tingkat (mg) mudah dilakukan, pemisahan pada tingkat gram mungkin
dilakukan, tetapi pemisahan dalam tingkat pon atau ton sukar dilakukan kecuali
jika ada metode lain.
c. Fase
gas dibandingkan sebagian besar fase cair tidak bersifat reaktif terhadap fase
diam dan zat terlarut.
DAFTAR
PUSTAKA
1. ttp://mutiaramuslim1988.wordpress.com/2011/06/06/kromatografi-gas/
3.
http://www.scribd.com/doc/97050772/Macam-Kromatografi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar